Leave A Comment Ya ! Yosh mungkin ini post terakhir , dari saya , karena saya mulai sibuk ngurus sekolah, kali ini saya akan membahas penyakit .... Nah lo!! , tenang ini juga dulu tugas saya , mungkin nanti kalian diberi tugas eh kebetulan nyangkut di blog ini , okeh tanpa basa basi monggo di lihat postnya yooo
- Herpes
- Gonorea
- Sifilis
- Chlamidia
Perbedaan
HSV tipe I dengan tipe II
|
HSV tipe I
|
HSV tipe II
|
Predileksi
|
Kulit dan
mukosa di luar
|
Kulit dan
mukosa daerah genetalia dan
perianal
|
Kultur
pada chorioallatoic
membran (CAM) dari telur ayam
|
Membentuk
bercak kecil
|
Membentuk
pock besar dan tebal
|
Serologi
|
|
|
Sifat lain
|
Tidak
bersifat onkogeni
|
Bersifat
onkogeni
|
Epidemiologi
Herpes simpleks
virus tipe II ditemukan pada wanita pelacur 10x
lebih tinggi daripada wanita normal. Sedangkan
HSV tipe I sering dijumpai pada kelompok dengan
sosioekonomi rendah.
Patogenesis
- Infeksi primer
– Infeksi primer
terjadi bila virus dari luar masuk ke dalam tubuh
penderita, DNA dari tubuh
penderita melakukan penggabungan dan mengadakan multiplikasi. Pada saat
itu, tubuh hospes
belum memiliki antibodi yang
spesifik hingga menimbulkan lesi lebih luas. Selanjutnya virus menjalar
melalui serabut syaraf sensorik menuju ganglion sakralis (syaraf regional)
dan berdiam disana.
- Infeksi
rekuren – Infeksi
rekuren terjadi pada suatu waktu bila ada faktor
tertentu (trigger factor) sehingga virus mengalami reaktivitas dan
multiplikasi kembali.
- Timbul
erupsi bintik kemerahan, disertai rasa panas dan gatal pada kulit region
genitalis.
- Terkadang
disertai demam,
seperti influenza, setelah 2-3 hari bintik kemerahan berubah menjadi
vesikel disertai nyeri.
- 5-7
hari, vesikel pecah dan keluar cairan jernih
sehingga timbul keropeng.
- Kadang
dapat kambuh lagi.
- Gangguan
mobilitas, vaginitis,
urethritis, sistitis dan fisura ani herpetika terjadi bila mengenai region
genetalia.
- Abortus
- Anomali
kongenital
- Infeksi pada
neonatus (konjungtifitis/ keratis, ensefalitis, vesikulitis kutis, ikterus, dan
anomali konvulsi).
- Lakukan
pemeriksaan
serologi (STS).
- Atasi nyeri dan demam dengan
parasetamol 3 x 500 mg.
- Bersihkan
lesi dengan larutan antiseptic dan kompres dengan
air hangat.
- Keringkan
dan oleskan acyclovir 5% topikal setelah nyeri
berkurang.
- Berikan
acyclovir tablet 200 mg tiap 4 jam.
- Rawat
inap bila terjadi demam tinggi, nyeri hebat,
retensi urin,
konvulsi, neurosis, reaksi neurologik lokal, ketuban pecah
dini maupun partus prematurus.
- Berikan
pengobatan pada
pasangan berupa acyclovir oral selama 7 hari.
- Bila
terpaksa partus pervaginam, hindari transmisi ke bayi atau
penolong.
Gonorhea
Penyebab
Penyebabnya
adalah kuman Neisseria
Gonorrhoea, disebut juga gonokokus, berbentuk diplokokus.
Kuman ini
menyerang selaput lendir dari :
Penularan
melalui oral, anal dan vaginal seks. Hampir 90% penderita GO tidak
memperlihatkan keluhan dan gejala. Tanda pada
penderita GO baik lelaki dan perempuan, bisa tanpa keluhan dan gejala.
Lelaki
- Keluar cairan putih
kekuning-kuningan melalui penis.
- Terasa
panas dan nyeri pada
waktu kencing.
- Sering
buang air kecil.
- Terjadi
pembengkakan pada pelir (testis).
Perempuan
Bila gejala sudah
meluas ke arah PID (Pelvic Inflamatory Disease) maka sering timbul :
Bila GO
tidak diobati maka ± 1% dari lelaki dan wanita, akan
terjadi DGI atau Dessiminated Gonorrhoe Infection. Tanda dan
gejalanya berupa demam, bercak di kulit, persendian bengkak dan nyeri, peradangan pada dinding rongga jantung, peradangan
selaput pembungkus otak serta meningitis.
1.
Lelaki – prostatitis (radang kelenjar prostat), adanya jaringan parut pada
saluran kencing (urethra), mandul/ infertil, peradangan epididimis,
- Menghindari
seks bebas
(free sex).
- Monogami.
- Penggunaan
kondom saat
vaginal, oral maupun anal seks.
1. Pada masa
kehamilan, berikan antibiotika seperti :
a) Ampisilin 2 gram IV dosis awal, lanjutkan dengan
- Penyakit
Menular Seksual (PMS):
Penyakit umumnya terjadi pada alat
kelamin dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual
- Beberapa
organisme penyebab:
- Bakteri
: Nesseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, Treponema pallidum,
Gardanella vaginalis,
- Haemophilus
ducreyi, Donavania granulomatis, Mycoplasma hominis, Ureaplasma urealycum.
- Virus :
Herpes simplex, Human papilloma, Hepatitis, Cytomegalovirus
- Protozoa
: Trichomonas vaginalis
- Jamur :
Candida albicans
- Ektoparasit
: Phtirus pubis, Sarcoptes scabei
- Apakah
PMS hanya ditularkan melalui hubungan seksual ?
Tidak, beberapa PMS juga dapat
ditularkan dari ibu yang menderita ditularkan ke janin atau bayinya serta lewat
kontak darah.
- Perilaku
apa saja yang dapat mempermudah penularan PMS ?
- Berhubungan
seks yang tidak aman dengan penderita PMS (tanpa menggunakan
pelindung/kondom)
- Ganti-ganti
pasangan seks
- Pelacuran
- Melakukan
hubungan seks secara anal, karena hubungan ini mudah menimbulkan luka
- Apa
sajakah gejala dari PMS ?
- Keluar
cairan tidak normal dan atau sakit pada atau dari vagina (keputihan)
- Keluar
cairan tidak normal dan atau sakit dari penis
- Luka
pada dan sekitar alat kelamin
- Nyeri
perut bagian bawah pada perempuan
- Pembengkakan
testis/skrotum
- Radang
mata pada bayi baru lahir
- Bagaimana
hubungan penularan HIV dan PMS ?
- PMS
merupakan ko-faktor penularan HIV
- Penderita
PMS lebih rentan terhadap HIV
- Penderita
PMS serta HIV akan lebih mudah menularkan ke orang lain
- Pengidap
HIV menjadi rentan terhadap berbagai penyakit termasuk PMS
- Pengidap
HIV yang juga PMS akan lebih cepat menjadi AIDS
- AIDS ?
AIDS (Acquired Immuno Deficiency
Syndrome) adalah kumpulan gejala/penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh
yang didapat dari infeksi HIV.
- HIV ?
HIV (Human Immuno deficiency Virus)
merupakan kuman / virus penyebab AIDS.
- Bagaimana
gejala dan tanda-tandanya ?
Menurut CDC (Center for Diseases Control
and revention) Atlanta, AS, biasanya dimulai dengan demam 100,4 derajat
Fahrenheit atau 38 derajat Celcius. Demam kadang-kadang disertai menggigil,
sakit kepala dan perasaan lesu, serta nyeri tubuh. Pada awal penyakit mungkin
terjadi gangguan pernafasan ringan. Setelah tiga sampai tujuh hari, penderita
mungkin mengalami batuk kering tidak berdahak yang lama kelamaan menimbulkan
kekurangan oksigen dalam darah. 10 – 20 % penderita memerlukan nafas bantuan
mengunakan alat bantu nafas (ventilator).
- HIV/AIDS
tidak menular karena :
- Makan,
minum bersama
- Memakai
peralatan makan/minum mereka
- Bersentuhan,
berjabat tangan
- Berpelukan,
berciuman
- Hidup
serumah
- Menggunakan
wc/toilet bersama
- Berenang
bersama
- Bergantian
pakaian, handuk, saputangan
- Hubungan
sosial lainnya
- Gigitan
serangga
- HIV
tidak mudah menular
- Apakah
seorang pengidap HIV dapat dibedakan dari orang lainnya ?
Tidak! Seorang pengidap HIV terlihat
biasa saja seperti halnya orang lain karena tak menunjukkan gejala klinis. Hal
ini bisa terjadi selama 5-10 tahun.
- Apakah
seorang pengidap HIV dapat menularkan dan siapa saja yang dapat tertular ?
Walaupun pengidap HIV belum menunjukkan
gejala sudah dapat menularkan kepada orang lain
Siapa saja dapat tertular melalui cara tertentu, tak peduli kebangsaan, ras,
jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan, kelas ekonomi maupun orientasi
seksualnya
Sekian yo ^_^ jangan lupa pesan saya , Leave A comment dan semoga post ini bermanfaat buat kalian
Dan jangan lupa yoo
Follow Me On Twitter : @Ganba_yoga48
Arigatou Gozaimas
SAYONARA !!!
0 comment