/ KANCIL & KURA-KURA | KURONEKO BLOG

Translate

  • Posted by : Unknown Rabu, 27 November 2013



      Yoshikuzoh... sudah lama rupanya saya gak posting lagi ,hahahaha ,oke kali ini saya ada cerita tentang kancil dan kura-kura , semoga bermanfaat bagi para pelajar yg disuruh nyari tugas sama gurunye, haha monggo cuk di lihat.......

     “KANCIL & KURA-KURA
    Kancil dan kura-kura sudah lama bersahabat. Pada suatu hari mereka pergi menangkap ikan di sebuah danau. Berjumpalah mereka dengan seekor kijang. Kijang ingin ikut. Lalu mereka pergi bertiga.







    Sampai di sebuah bukit mereka bertemu rusa. Rusa juga ingin ikut. Segera rusa bergabung dengan rombongan. Dalam perjalanan, di sebuah lembah berjumpalah mereka dengan seekor babi hutan.  Babi hutan menanyakan apakah ia boleh ikut. “tentu saja, itu gagasan yang baik, daripada hanya berempat lebih baik berlima,” JAWAB KURA-KURA.



     Setiba di bukit berikutnya, berjumpalah mereka dengan seekor beruang. Lalu mereka berenam melanjutkan perjalanannya. Kemudian  bertemu dengan seekor badak. “bagaimana  jika aku ikut” TANYA BADAK. “mengapa tidak”, JAWAB SEMUANYA.  Bahkan  banteng bergabung  dengan mereka.




    Kali berikutnya rombongan kancil bertemu dengan seekor kerbau yang akhirnya ikut serta. Begitu pula waktu mereka berjumpa dengan gajah. Demikianlah,mereka bersepuluh berjalan berbaris beriringan  mengikuti kancil dan akhirnya mereka sampai ke danau yang dituju. Bukan main banyaknya ikan yang berhasil  ditangkap. Ikan kemudian disalai  dan mengasapinya dengan nyala api sampai kering.







    Keesokan harinya, beruang bertugas menjaga ikan-ikan ketika yang lainnya sedang pergi menangkap ikan. Tiba-tiba seekor harimau mendekat.tak lama kemudian beruang dan harimau terlibat dalam perkelahian seru . beruang jatuh pingsan dan ikan-ikan habis di lahap harimau.



    Berturut-turut mereka kemudian menugasi gajah,banteng,badak, kerbau, babi hutan, rusa dan, kijang semuanya menyerah. Sekarang tinggal kancil dan kura- kura yang belum terkena giliran menunggu ikan. Kura – kura dianggap tidak mungkin berdaya menghadapi harimau, maka diputuskanlah kancil yang menjaga.







    Sebelum teman temannya pergi menangkap ikan, dimintanya mereka mengumpulkan rotan sebanyak banyaknya. Lalu masing masing dipotong kira-kira satu hasta . tak lama kemudian tampak si kancil sedang sibuk membuat  gelang kaki, gelang badan, gelang lutut dan, gelang leher. Sebentar sebentar kancil memandang ke langit seolah olah ada yang sedang diperhatikannya. Harimau terheran – heran, lalu perlahan mendekati si kancil. Kancil  pura-pura tidak mempedulikannya.



    HARIMAU BERTANYA, “ buat apa gelang rotan bertumpuk tumpuk itu?”. JAWAB KANCIL “ siapa yang memakai gelang gelang ini akan dapat melihat apa yang terjadi di langit”. Lalu dia mengadah seolah- olah sedang menikmati pemandangan di atas. Terbit keinginan untuk dapat juga apa yang terjadi di langit sana.



    Bukan main gembiranya kancil mendengar permintaan harimau. Dimintanya harimau duduk di tanah melipat tangan dan kakinya. Lalu dilingkarinya kedua tangan, kaki dan ,leher harimau sebanyak banyaknya sehingga harimau tidak dapat bergerak lagi.



    Setelah dirasa cukup, rombongan si kancil berniat kembali pulang ke rumah, akan tetapi mereka bertengkar mengenai bagian masing masing. Mereka berpendapat,  siapa yang besar akan mendapatkan bagian yang besar pula. Kancil sebenarnya tidak setuju dengan usulan tersebut. Lalu dia mencari akal.



    Tiba- tiba melompatlah si kancil dan memberi tanda ada marabahaya. Semuanya ketakutan dan terbirit- birit melarikan diri. Ada yang jatuh tunggang langgang, ada  yang terperosok ke lubang dan adapula yang  tersangkut di akar-akar. Salaipun mereka tinggalkan semua. Hanya kancil dan kura-kura yang tidak lari. Berdua mereka pulang berjalan berdendang sambil membawa bungkusan sarat



    *********



    “berkat kecerdasan tinggi, yang lemah jadi kuat dan, yang ditindas jadi pemenang




    0 comment

  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    KURONEKO BLOG Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan